Cangkok Sadis, Cara Cepat Untuk Memperbanyak Pohon Tin

Pada bulan September 2013 lalu saya telah pernah membahas mengenai Legitnya Buah Tin Conandria......Maniss dan Nikmatttt.....

Lezatnya buah tin yang belahan  bagian dalam buahnya sekilas mirip otak manusia ini, mungkin sudah pernah anda nikmati.

Dan kini saya akan membahas mengenai  teknik  membudidayakan / memperbanyak pohon buah tin. Pohon buah tin termasuk jenis Pohon Buah  tidak terlalu sulit dibudidayakan untuk diperbanyak.

 

Cara memperbanyak pohon tin dapat dilakukan dengan cara stek batang seperti menyetek batang singkong dan juga bisa dengan cara cangkok / mencangkoknya.

 

Teknik memperbanyak pohon tin dengan cara stek batang memiliki resiko kegagalan yang cukup besar antara 30-80 %  Sementara teknik cangkok memiliki prosentasi keberhasilan hampir 100%. 

 

Dengan demikian tak mengherankan bila para pembudidaya pohon tin jarang memakai teknik stek batang dan lebih sering memakai teknik cangkok  untuk proses memperbanyak pohon tin koleksi mereka.

 

Saya juga sangat suka memilih teknik memperbanyak pohon tin dengan cara cangkok dari pada stek batang. Bahkan saya sering mencangkok pohon tin dengan cara cangkok sadis seperti digambar ini. 

Cangkok Sadis Pohon Tin Jenis Purple Yordan

 

 

Cangkok sadis yang saya maksud yaitu batang pohon indukan tin yang tingginya 1,5 meter  dicangkok seluruh batangnya menjadi setidaknya 8 cangkokan seperti terlihat dalam gambar tersebut. Bayangkan  ada 8 cangkokan dalam 1 batang pohon tin setinggi 1,5 Meter. Pasti sangat seru melihatnya…. Bisa segera punya banyak bibit pohon tin dalam waktu 3-4 minggu dengan tingkat keberhasilan hampir 100%.

 

Hasilnya 3-4 minggu kemudian saya akan melihat 8 cangkok sadis pohon tin tersebut akarnya mulai gondrong / banyak dan berwarna kecoklatan. Hal itu berarti cangkok sadis pohon tin sudah siap untuk turun cangkok/ dipotong dan siap ditanam di pot dengan media tanam yang porous. 

 

Seperti apa media tanam yang porous yang cocok dan tepat untuk pohon tin  dan apa saja komposisinya,  akan saya bahas di tulisan saya berikutnya hanya Disini di Jejak Rita Utami.